KPU Kabupaten Bulukumba

Calon Ketua PDK Mengaku Dikerjai Tim Sukses

21.1.11

Abu Talib Pimpin Lagi PDK Bulukumba

BULUKUMBA - Abu Talib terpilih kembali sebagai ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Kabupaten Bulukumba. Ia terpilih secara aklamasi pada Kongres II PDK Bulukumba di Hotel Arini I Kota Bulukumba.

Abu terpilih untuk periode kedua, setelah calon ketua lainnya, Amiruddin, menyatakan mundur. Padahal, sebelumnya Amiruddin menegaskan, akan "menghadang" incumbent pada pembahasan tata tertib calon ketua.

"Pak Amir sangat berjiwa besar memberi kesempatan ke incumbent. Beliau mundur pagi tadi (kemarin) sebagai calon. Karena memang partai ini berbeda dengan partai lainnya," kata Alamsyah, Humas PDK Bulukumba, usai pemilihan.

Alamsyah mengatakan, Abu Talib dalam orasi politiknya berjanji mengembalikan kejayaan PDK di parlemen setempat, dari dua kursi menjadi empat.

Sementara Amiruddin kepada Tribun mengatakan, dirinya mengundurkan diri karena berkas untuk pencalonan tidak disediakan oleh timnya suksesnya.

"Saya dikerjai oleh tim sukses saya sendiri. Ternyata tim saya tidak menyediakan berkas sebagai syarat pencalonan," kata Amiruddin dengan nada kecewa, usai pemilihan.

Ia mengatakan, bukan mundur begitu saja dari pencalonan. Tapi karena berkas visi-misi dan persyaratan administrasi lainnya, tidak satu pun yang disetor oleh tim suksesnya.
"Padahal sudah ada beberapa dukungan dari pengurus kecamatan. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, karena tim saya tidak menyetor berkas pencalonan," tambahnya.

Meski kecewa, Amiruddin tetap mengikuti proses aklamasi. Ia juga tidak lagi mempersoalkan tim yang dipercayakannya membuat berkas pencalonan.

Kongres dihadiri Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, unsur muspida, dan Ketua DPP PDK Sulsel M Adil Patu.

Sumber : Tribun-Timur.com
Selengkapnya...

Suhu Politik Jelang 2014 Memanas Sejak 2011

Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menilai SBY tidak disiplin dalam mengelola koalisi.

Suhu politik jelang Pemilu 2014 diprediksi mulai memanas pada 2011 ini. Tarik ulur kepentingan akan kian runcing, terutama diantara partai koalisi pendukung pemerintahan SBY..

"Sulit mengharapkan koalisi solid," kata CEO Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century.

Menurut Eep, 6 (enam) tahun lebih memimpin, Yudhoyono tidak disiplin dalam mengelola koalisi. Dia menilai ketidakdisiplinan itu disebabkan presiden merasa dipilih 61 persen rakyat dan hanya dalam satu putaran. Dua modal itu cenderung memanjakan dirinya.

Pertarungan politik 2014 yang mempengaruhi ketidaksolidan koalisi. "Demokrat dan Golkar saat ini istilahnya eye ball to eye ball confrontation," katanya.

Eep menangkap indikasi saling kunci antara Partai Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie dan partai yang ditukangi SBY, Demokrat. "Aburizal merasa memiliki modal ekonomi yang cukup. SBY sendiri tidak bisa mempertimbangkan sesuatu tanpa Golkar," katanya. Sehingga, kata dia, di mata mitra koalisi lainnya Demokrat lebih memperhatikan Golkar.

Gejala itu memang tampak pada refleksi akhir tahun Fraksi PKS dan PPP yang menganggap pola komunikasi Sekretariat Gabungan (Setgab) tidak sehat. Bahkan ada sejumlah anggota kedua fraksi itu mewacanakan poros tengah jilid dua.

"SBY tidak punya kemampuan untuk bisa memuaskan atau mengakomodasi kepentingan partai menengah dan kecil. Keadaan ini tidak bisa membuat solid," tambah Eep.

Faktor yang juga membuat koalisi tidak solid, urai Eep, adalah dinamika politik internal partai politik yang bergabung di koalisi tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh ketua partai.. "Anggota dewan saat ini melakukan transaksi otonom. Kalaupun pegang Ketua fraksi, tetap bisa dilecehkan begitu saja," ujarnya.

Sumber : Vivanews.com
Selengkapnya...

Megawati Bantah Drop Out Saat Kuliah

Karena tak punya gelar apapun, Megawati sempat sungkan memberikan kuliah umum.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat sungkan saat menyampaikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Pemerintahan Abdi Negara (STIP AN) Kebagusan, Jakarta. Apa alasannya?

"Tim pengajarnya sangat baik. Profesornya sudah berapa, doktornya juga berapa, sehingga saya agak kecil juga ya. Karena saya tidak mempunyai gelar satupun," kata Megawati. "Tapi mungkin saya lebih kaya pengalaman."

Saat memberikan kuliah umum itu, Megawati sempat bercerita tentang riwayat hidup dan keluarganya yang sempat tak punya kebebasan untuk mengenyam pendidikan.


"Saya pernah kuliah pertanian. Saya berhenti karena pada waktu itu ada G30-S-PKI/1965" jelas Megawati.

Saat masa kelam itu, Megawati dan keluarga merasa tersisih karena tidak diberikan kebebasan untuk sekolah dan memperoleh pendidikan yang layak.

"Waktu itu kan, belum ada tempat pengaduan seperti sekarang ada Komnas HAM. Orang semena-mena. Kalau ada anak negeri ini mau belajar tidak boleh," kata putri tertua Presiden pertama RI, Soekarno, ini.

Megawati pun menampik anggapan bahwa dia tidak berhasil menyelesaikan pendidikan lantaran dikeluarkan kampus. "Kalau ada yang bilang saya drop out, no! Saya tidak boleh kuliah," tegasnya.

Ia mengimbau generasi muda yang saat ini punya kesempatan memperoleh pendidikan, dapat memanfaatkan sebaik-baiknya.

Sumber : Vivanews.com
Selengkapnya...

Rano Karno Disiapkan PDIP Jadi Gubernur?

Rano Karno salah satu dari 30 kader PDIP yang ikut kuliah tata pemerintahan.

Salah satu kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengikuti pendidikan tata pemerintahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara adalah Rano Karno.

Wakil Bupati Tangerang itu masuk generasi pertama bersama 29 kader PDIP lain yang mengikuti kuliah ini.

Apakah Rano Karno sedang disiapkan menjadi gubernur? Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menyiratkan itu. Untuk diketahui, tahun depan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta kembali menggelar pemilihan kepala daerah. Setahun belakangan ini, spanduk-spanduk PDIP yang tersebar di Jakarta juga kerap menampilkan Rano Karno yang merupakan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu.
"Tiga puluh ini tokoh-tokoh, semua pengurus partai," kata Tjahjo Kumolo.
"Rano Karno juga ikut kan tadi meskipun dia sudah jadi Wakil Bupati. Barangkali ia mau naik lagi jadi Bupati atau Gubernur," ujar Tjahjo ditemui di Jakarta, Kamis 20 Januari 2011

Tjahjo menambahkan, 30 orang ini mengikuti kuliah atas permintaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Nanti dia akan membuat instruksi kepada kader partai, anggota DPR, DPRD, yang ingin menjadi kepala daerah harus sekolah dulu. Supaya memahami tata cara, tata kelola pemerintahan yang baik," kata Tjahjo.

Apalagi, kata Tjahjo, STIPAN ini digagas Mega. Hayono Isman, salah seorang petinggi Demokrat juga pernah berkuliah di sini. "Supaya yang mau masuk birokrasi punya pengetahuan," kata Tjahjo

Sumber : Vivanews.com
Selengkapnya...

DPR Undang Badan Intelijen Bahas Gayus

"Kalau betul, berarti di balik itu ada apa-apa dengan perusahaan Amerika di sini."


Anggota Komisi I Bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi DPR akan segera mengundang Badan Intelijen Negara (BIN). Pertemuan ini terkait pernyataan terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan yang menyebut-nyebut otak pemalsuan paspornya, John Jerome Grice, adalah agen Badan Intelijen Amerika, CIA.

"Komisi I akan secepatnya memanggil BIN terkait CIA," kata Tjahjo Kumolo usai mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Januari 2011.



"Itu bukan agenda spesifik tapi menjadi spesifik karena ada pernyataan yang menyangkut harga diri Bangsa, meskipun tertutup. Saya kira minggu depan sudah bisa dipanggil," Ketua Fraksi PDIP ini menjelaskan.

Tjahjo secara pribadi berharap, pernyataan Gayus soal itu tidak benar, karena sangat menyangkut kedaulatan bangsa.

"Kalau sampai ini betul, berarti di balik itu ada apa-apa dengan perusahaan Amerika yang berada di sini. Itu perlu diklarifikasi," kata Tjahjo. "Kalau benar, sebagai warga negara kita malu ada kekuatan asing yang mengacak-ngacak kedaulatan kita dan kita diamkan."


Sumber : Vivanews.com

Selengkapnya...